15 Januari 2015 09:51Diperbarui: 17 Juni 2015 13:061130
Sejenak Marissa terdiam, mengunci rapat bibir mungilnya dari deretan kosakata yang ingin dimuntahkan pada sosok lelaki itu. Hari ini ia melihatnya di sebuah warung remang-remang, dikelilingi perempuan-perempuan pembawa bir. Riuh. Lewat butir-butir kacang yang berserakan kulitnya mereka melontarkan tawa-tawa yang manja, juga candaan centil yang bersemakna khusus pada sesuatu. Entah apa. Lelaki itu tampak menikmatinya seakan dunia bak lampu-lampu gantung yang berkedap-kedip di matanya.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.