Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Lelaki Pelukis Kata

15 Januari 2015   09:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 113 0
Sejenak Marissa terdiam, mengunci rapat bibir mungilnya dari deretan kosakata yang ingin dimuntahkan pada sosok lelaki itu. Hari ini ia melihatnya di sebuah warung remang-remang, dikelilingi perempuan-perempuan pembawa bir. Riuh. Lewat butir-butir kacang yang berserakan kulitnya mereka melontarkan tawa-tawa yang manja, juga candaan centil yang bersemakna khusus pada sesuatu. Entah apa. Lelaki itu tampak menikmatinya seakan dunia bak lampu-lampu gantung yang berkedap-kedip di matanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun