Penulis sebagai rakyat kecil yang ikut merasakan dampak berbagai kebijakan dan memperhatikan tingkah laku para Petinggi Negara selama 10 Tahun cuma bisa berharap dan berdoa agar Partai Demokrat dipaksa agar menjadi Oposisi saja biar merasakan bagaimana rasanya di luar Pemerintahan Pusat karena saat Mereka diberi Amanah oleh Rakyat tetapi disia-siakan begitu saja dengan pembiaran para Elit Partainya terutama Mantan Ketumnya yang sangat Arogan menggarong Uang Negara. Kalaupun akhirnya PDIP sebagai Pemenang Pileg 2014 ingin berkoalisi di harapkan tidak mengulangi apa yang pernah dilakukan oleh Demokrat membagi-bagikan Kursi Menteri ke Teman Koalisinya sehingga terlihat para Menteri yang ada saat ini Kinerjanya Jauh dari Harapan karena Mereka hanya mementingkan Kelompok saja tidak Bekerja untuk Kebaikan Rakyat Indonesia.
Memaksa Demokrat menjadi Oposisi adalah Pilihan Terbaik saat ini cukuplah 10 Tahun Rakyat Indonesia merasakan bagaimana harus dipermainkan Kehidupannya oleh Kebijakan-kebijakan yang Jauh dari Harapan contoh paling nyata adalah Lepas Tangannya Pemerintah terhadap berbagai Harga Kebutuhan Pokok sampai-sampai kadang tidak bisa di jangkau lagi lalu dengan enaknya para Petinggi Negara bilang SABAR , PRIHATIN dan kata-kata Indah tanpa ada penanganan yang serius. Menurut Penulis selama 10 Tahun Pembangunan memang sangat-sangat cepat tetapi ternyata hal tersebut berasal dari Hutang Luar Negeri yang Bunganya terbesar di Dunia apakah masih mau Negara ini kembali di jajah karena tidak mampu membayar Hutang makanya tidak heran Rakyatlah yang harus menanggungnya sedangkan para Pejabat Negara dengan santainya Hidup Mewah tetapi jangan lupa setiap Pemimpin akan di Kenang dengan Tinta Emas atau hanya menjadi Debu Sejarah saja.
Janganlah Bangsa ini kembali di jajah oleh Hutang-hutang yang sudah ditinggalkan Pemerintahan terdahulu maka dari itu Pilihan cuma ada 2 Menggapai Harapan yang lebih Baik di Masa Depan atau kembali harus melihat para Pengkhianat Bangsa Berkuasa Kembali.