Kementerian Agama juga berperan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Pada masyarakat yang plural seperti Indonesia, Kemenag diharapkan untuk menciptakan saling menghormati antarumat beragama. Kemenag pun dituntut untuk memelihara rasa saling menghargai antar umat beragama. Hal tersebut semisal lewat berbagai program dan kebijakan oleh Kemenag untuk menekan manipulasi terhadap umat beragama oleh kelompok-kelompok radikal dengan menggunakan dasar Pancasila sebagai nilai utama untuk berinteraksi sehingga tidak ada konflik horisontal yang merusak NKRI.
Kedua, Kemenag juga memiliki andil besar dalam pengaturan dan pembinaan kehidupan keagamaan. Dikarenakan, dengan berbagai regulasi dan programnya, Kemenag memilah bent people to ad here to religious practice without infringing on the principles of a nation founded on religious tolerance. Acara-acara niaga tersebut adalah contoh kecil secara nyata dimana Kemenag memudahkan dan mendorong masyarakat untuk beribadah sesuai dengan ajaran agamanya. Bahkan termasuk juga, program-program seperti pembinaan pendidikan agama yang diberikan di sekolah-sekolah, penyuluhan agama kepada masyarakat, dan pengaturan ibadah haji.
Selain itu, Kemenag juga berperan dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang keagamaan. Melalui pelatihan keagamaan, baik bagi para khatib, guru pendidikan agama, maupun masyarakat umum, Kemenag juga berperan dalam mengembangkan pemahaman agama secara mendalam. Pelayanan seperti itu tidak hanya memfasilitasi tingkat religiusitas yang tinggi, tetapi juga tingginya tingkat moralitas dan etika dalam masyarakat, sehingga membentuk pikiran manusia. Pendidikan agama yang dikembangkan dengan baik akan menghasilkan manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berbudi luhur akhlak dan berakhlak mulia.
Di sisi lain, Kemenag juga perlu mencoba memitigasi persoalan-persoalan terkait keagamaan yang memungkinkan mengarah pada konflik sosial. Radikalisasi, intoleransi, hingga penyalahgunaan agama untuk kepentingan tertentu, misalnya, bisa menjadi ancaman serius bagi kedamaian sosial. Kemenag, bersama berbagai kebijakan dan program deradikalisasinya, mengempitvasi moderasi beragama, memastikan agama menjadi sumber perdamaian dan kesejahteraan, bukan konflik.
Keberadaan Kementerian Agama juga memungkinkannya untuk mengelola isu-isu sosial yang berkaitan langsung dengan keagammaan seperti pernikahan, warisan dan zakat. Melalui institusi-institusi yang tergabung dibawanya, masyarakat mendapat layanan yang cukup baik terhadap semua hal tersebut, sehingga dapat menjalani kehidupan keagamaan secara baik, berdasarkan ajaran dan socale yang berlaku. Lembaga sepert Badan Amil Zakat (BAZNAS) dan Majelis Ulama Indonesia membuat kekerasan Kemenag dalam menangani isu sosial yang berkaitan dengan agama semakin kuat.
Kemenag juga bertanggung jawab untuk menjaga kualitas ibadah haji. Karena setiap tahun, ribuan umat Muslim Indonesia melakukan ibadah haji ke Tanah Suci, dan disini Kemenag juga memastikan bahwa pelaksanaan ibadah haji para jemaah dapat diperjalankan dengan lancar, aman, dan mengikuti syariat Islam pastinya. Selain kami juga memiliki tanggung jawab terjadap pelayanan jamaah bahwa dengan adanya kuota haji yang terbatas, Jadi Kemenag juga memastikan bahwa kuota terbatas tersebut dikelola dengan adil dan transparan, dan bahwa para jemaah yang selama ini sudah lama menanti untuk berkunjung ke Tanah Suci dapat memperjalankan kewajibanya di sana.
Tetapi, bahkan demikian, tidak dapat dibantah bahwa tantangan yang harus dihadapi Kemenag semakin kompleks seiring dengan berlalunya waktu. Semakin berkembangnya teknologi, fenomena globalisasi, dan perubahan-perubahan dalam aspek sosial-budaya membuat Kemenag harus semakin menjadi lebih inovatif dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai struktur kenegaraan. Namun demikian, Kemenag harus tetap beradaptasi dengan keadaan tanpa harus 'menembus batas' atau melampiaskan nilai keagamaan dan budaya bangsa. Dengan begitu, Kemenag bisa menjadi lebih terbuka, progresif, dan dinamis dalam menjawab tantangan zaman tanpa melupakan perannya yang juga sesuai dengan keadaan sosial-budaya Indonesia.
Dalam konteks tersebut, seluruh peran Kemenag yang sangat vital bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Bukan hanya untuk terkait dengan agama, tetapi juga kebersamaan, toleransi, serta kesejahteraan sosial. Sebagai lembaga yang berada dibawah naungan Urusan Agama, Kementrian Agama Indonesia, Kemenag, memainkan peran yang sangat vital dalam mengatasi konflik tersebut. Saat memberontak, Kementrian agama tetap harus diperkuat dan menjadi organisasi yang konsisten terus mewujudkan bangsa yang tidak hanya religius, namun juga damai, adil, dan sejahtera.