KAIRO MESIR. Sabtu malam, tepat pukul 23:30 Clt. (27/7) telah terjadi penusukan terhadap salah seorang mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir). Penusukan itu itu dilakukan oleh sekomplotan perampok. Komplotan itu berjumlah tiga orang, sebagaimana yang disampaikan oleh M. Hilman, kawan korban.
Kejadiannya bermula ketika Maulana Noviansyah (Mang Opi) pulang menuju rumahnya setelah kumpul bareng temen-temen yang lainnya di warung Ashir Ashob (juz tebu) yang berada di Syuq Sayarat.
Mang Opi dan temen-temennya pulang setelah usai minum juz di warung Ashir Ashob itu. Namun, mereka tak searah pulangnya. Ketika ia berada didekat kafe setelah Syuq Sayarat (deket Bawabah Salis), emang lokasi itu sangat rawan dan gelap. Tiba-tiba dari belakang ada yang memegang kepalanya. Sontak Mang Opi berbalik dan ngelawan sambil menolehkan kepalanya ke arah belakang. Tak dinyana, tiba-tiba ada benda tajam yang dilancarkan ke arah perut Mang Opi.Melihat korban melawan, perampok itu langsung mengarahkan benda tajamnya, dan disabetkannya di bagian perut. Akibatnya Mang Opi terkena luka tusuk dibagian bawah ketiak.
Setelah itu komplotan perampok melarikan diri tanpa membawa barang rampokan. Mang Opi langsung berlari menuju sekretariat Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB). Mang Opi yang merupakan warga Jabar ini langsung ditangani oleh para pengurus KPJB disana. Oleh pengurus KPJB ia dilarikan langsung ke RS Rob`ah.
Alhamdulillah ia mengalami luka yang nggak begitu serius, walau tetap butuh dijahit luka tusukannya. Kejadian seperti ini, memang kerap terjadi di Mesir ini. Mesir semenjak adanya revolusi tahun 2011, semakin nggak kondusif. Sasaran yang empuk biasanya adalah warga asing. Mereka sering memanfaatkan lokasi sepi baik malam maupun siang, dan di Bus-bus yang sering ditumpaki oleh warga asing.
Oleh karena itu pihak KPJB menghimbau kepada seluruh warga Masisir umumnya, dan warga KPMJB khusunya untuk selalu waspada ketika keluar rumah. Kejahatan di Mesir semakin menigkat tiap bulannya, karena kondisi Mesir yang sedang mengalami krisis setelah terjadinya revolusi 25 Januari 2011 lalu.
Hidup di Negara orang memang serba sulit. Selain perlindungan tentang keamanaan yang kurang jelas, juga terkadang dalam urusan administrasi yang dilakukan dengan orang Mesir sangat sulit. Semoga KBRI Kairo bisa melirik warganya dan memberikan jaminan keamanan yang jelas. Semoga KBRI Kairo bisa berdiplomasi lebih konkrit lagi masalah keamanan ini.
Karena ketidak jelasan ini, ketika terjadi kekerasan, perampokan atau kejahatan lain Masisir tak jelas harus mengadu kemana. Masisir sering ngadu dengan polisi Mesir, namun yang ada mereka melempar masalah dan tak jarang mereka cuek bebek dengan masalah orang asing. Karena itulah, Masisir enggan untuk kembali lapor ke Polisi Mesir.
Untuk saat ini Mang Opi langsung dibawa ke kediamannya di daerah Tajjamu. Semoga beliau diberi kesabaran dan lekas sembuh. Semoga warga Masisir diberi kemanan dan dilancarkan dalam urusan studinya di Kairo Mesir ini. Aamiin.
Salam Berita KAIRO
Ramadhan ke 9