Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mati Bersama

14 November 2010   16:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:37 61 0

Muram. Suram. Temaram. Pojokan diri di sudut dapur.

Sunyi. Lalu, Kelakar gemuruh memecahkan keheningan.

Dua telinga dengarkan letusan luapan himpunan penyakit.

Debu. Abu. Banjir. Awan panas, serta material lainnya.

Tak ingin berlari, karena persahabatan ternak-ternak.

Yang berbicara padaku. Yang memberi aku hidup.

Aku beri mereka makan. Merekapun beri aku makan.

Bila nyawa hanya tuk satu hari ini, maka matilah aku.

Mati bersama mereka. Itu keinginan terakhirku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun