“faktor-faktor yang memengaruhi nilai tukar suatu negara di pasar valuta asing antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan neraca perdagangan.” Pandangan John Maynard Keynes
Tingkat inflasi yang tinggi akan menurunkan nilai tukar suatu negara di pasar valuta asing. Hal ini karena tingkat inflasi yang tinggi menunjukkan adanya penurunan nilai mata uang di dalam negeri, sehingga mata uang negara tersebut akan dihargai lebih rendah di pasar valuta asing.
Tingkat suku bunga yang tinggi juga dapat memengaruhi nilai tukar suatu negara di pasar valuta asing. Negara-negara yang menawarkan tingkat suku bunga yang tinggi akan menarik investor asing untuk memindahkan uangnya ke negara tersebut, sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut di pasar valuta asing.
“Neraca perdagangan juga merupakan faktor yang memengaruhi nilai tukar suatu negara di pasar valuta asing. Negara yang memiliki surplus neraca perdagangan (lebih banyak mengekspor daripada mengimpor) akan mengalami peningkatan permintaan terhadap mata uangnya di pasar valuta asing, sehingga nilai tukar mata uang tersebut akan mengalami kenaikan.” Menurut Frederic S. Mishkin, dalam buku The Economics of Money, Banking, dan Financial Markets.
Selain faktor-faktor yang disebutkan oleh Keynes, ada juga beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi nilai tukar suatu negara di pasar valuta asing, seperti stabilitas politik dan ekonomi, kinerja ekonomi negara tersebut, dan tingkat kepercayaan investor asing terhadap negara tersebut.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi nilai tukar suatu negara di pasar valuta asing, negara-negara dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya dan meningkatkan daya saing di pasar global.