Yang menjadi pertanyaannya adalah, menga;pa hal ini dapat terjadi? Terlihat ada hal yang tidak serius dikerjakan oleh pihak terkait. Seharusnya dari pertama data sudah valid. Tidak memberi harapan yang ternyata kosong. Pada verifikasi berdasar NUPTK yang kedua-pun, masih ada terdapat guru yang meninggal, masuk sebagai calon peserta sertifikasi. Bahkan ada beberapa nama yang seharusnya tidak muncul lantaran nama itu sudah mendapatkan, muncul lagi.
Semoga kritik ini membangun untuk pihak terkait. Dan seharusnya, ada jembatan untuk mereka yang terkecewakan itu untuk mengetahui mengapa namanya tidak masuk lagi. Â Transparansi yang adil. Tidak hanya satu arah, tapi dua arah. Entah via web di atas, atau Diknas daerah.