Moment tersebut akan berpengaruh terhadap mood kita sebagai sikap yang akan membawa kita ke hal-hal tertentu. Apakah moment tersebut menyenangkan bagi kita, tidak enak atau moment yang buruk, atau barangkali hal lain termasuk moment yang langka jarang-jarang kita dapatkan.
Bad News vs Good News
Sepanjang hari otak kita menerima segala macam kabar dan informasi. Di era keterbukaan dan akses yang tidak terbatas sekarang ini kita selalu bisa mendapatkan yang kita butuhkan. Kabar baik dan kabar buruk akan selalu menjadi santapan otak kita dan menjejali isi pikiran kita. Kalau tidak ada kemampuan menyaring mana yang lebih diutamakan bisa menimbulkan feedback yang tidak baik.
Saat ini minim sekali berita atau kabar-kabar yang menyejukkan hati atau kabar baik yang bisa membanggakan, walaupun ada berita baik itu sangat singkat untuk di kupas dan diwartakan. Sekarang ini Saya merasa yang lebih lebih banyak diberitakan adalah berita yang sifatnya keluar dari berita yang mendidik dan memberi manfaat, ada bumbu-bumbu dan ada kepentingan, atau juga berita hiburan yang sedikit banyak ada gosip biar makin digosok makin sip. Ada ungkapan "bad news is good news" mungkin berlaku untuk ini.
Kita ingin setiap hari tentunya mendapat kabar yang baik walau itu tidak mungkin, karena kabar baik dan kabar buruk itu hukumnya akan selalu ada dan kadang berdampingan. Maka biasanya kita akan mengatakan: mau terima kabar baiknya dulu atau kabar buruknya dulu jika itu yang kita dapatkan. Kita membutuhkan berita yang berimbang dan edukatif untuk penyeimbang berita yang kurang bermanfaat.
Korupsi Politisi vs Pemimpin Bersih
Pembunuhan & Kriminal vs Wirausaha & Olahraga Berprestasi
Kepada semua pihak yang berkaitan dengan ini mari kita wartakan yang positif, memberi manfaat bilamana dimungkinkan yang inspiratif dan membanggakan. Percayalah semua informasi ini akan memepengaruhi pola pikir otak kita. Tanpa kita sadari ini berita-berita ini akan bisa berdampak membentuk sifat yang baik dan sifat yang buruk.
Salam News..........!!