Kota Bogor, yang dikenal sebagai "Kota Hujan", merupakan salah satu kota penyangga Jakarta yang berkembang pesat. Namun, seiring dengan perkembangan ini, muncul masalah serius terkait jumlah angkutan kota (angkot) yang melebihi kapasitas. Sebagai moda transportasi publik, angkot menjadi pilihan masyarakat Bogor karena tarifnya yang murah dan jangkauannya yang luas. Sayangnya, jumlah angkot yang terlalu banyak menimbulkan sejumlah masalah, seperti kemacetan dan peningkatan polusi udara. Situasi ini semakin diperburuk oleh kurangnya regulasi yang efektif serta perencanaan transportasi yang kurang terintegrasi. Hal ini menyebabkan banyak rute angkot yang tumpang tindih, memicu persaingan tidak sehat di antara para pengemudi.Â
KEMBALI KE ARTIKEL