Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Pembodohan Publik oleh Fatinistic demi Popularitas Fatin (?)

28 Juni 2013   17:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:17 1392 17
Sengaja saya mengambil judul seperti artikel penulis lain. Hanya saja saya tambahakan tanda tanya dalam kurung, (?). Sebenarnya saya ingin menanggapi artikel tersebut di kolom komentar, tapi entah mengapa di hape saya tidak ada tombol untuk menanggapinya. Apakah disetting supaya tidak bisa saya komentari atau bagaimana, entahlah.

Saya akan mengutip beberapa tulisannya untuk saya tanggapi.

Kutipan:
"Tak hanya dilakukan oleh pelakonnya saja, teknik Carsen alias Cari Sensasi ini juga sering dilakukan oleh para penggemar sang penghibur. Seolah takut bila pamor sang idola merosot, dibuatlah sensasi murahan demi mengangkat kembali nama idola mereka.

Seperti yang dilakukan Fatinistic, sudah kadung banyak pencitraan demi pencitraan yang mereka lakukan, tujuannya apalagi kalau bukan mengangkat citra idolanya. Fatinistic seakan phobia, kalau sehari saja media tidak memberikan kabar tentang idolanya.

Pencitraan paling terkenal dari segerombolan orang ini adalah “Bruno Mengupload Video Fatin ke Site Pribadinya” sensasi ini heboh sekitar januari silam. Tak ayal, puluhan situs berita dalam neger yang memang kurang selektif dalam membuat berita dengan mudah tertipu dengan sensasi murahan ini. Pamor Fatin pun menyeruak seketika kala itu, pamor yang didapatkan dengan cara yang instan.

Tanggapan:
Apa yang dilakukan oleh fatinistik itu adalah hal yang wajar. Mereka tidak mengupload video porno idola mereka atau memberitakan hal-hal negatif tentang idola mereka. Yang mereka lakukan hanya mengupload video idola mereka sedang bernyanyi. Adapun berita tentang “Bruno Mengupload Video Fatin ke Site Pribadinya” itu sudah dikonfirmasi langsung oleh sang Idola, dia mengatakan bahwa dirinya sebatas senang, tapi dia juga tidak mau kege-eran menanggapinya, karena dirinya juga tidak tahu siapa sesungguhnya yang mengupload. Sensasi ini tidak bisa dibilang murahan atau mahalan, karena mungkin awalnya sang penggemar hanya ingin mengenalkan sang idola pada penyanyi aslinya, Bruno Mars. Atau bisa jadi ada kru RCTI atau kru X-Factor yang sengaja memberitakan hal tsb agar rating acaranya naik pada saat itu. Tapi, pertanyaannya adalah, jika Fatin tidak punya value (nilai), mengapa harus Fatin yang diupload dan digembar-gemborkan? Mengapa tidak peserta lainnya?
Jadi, apa yang dilakukan penggemar itu masih dalam tahap wajar, bukan sesuatu yang mesti dirisaukan. Lagipula, sesuatu yang diupload dan diberitakan secara heboh itu bisa menghibur banyak orang kok, bukan membuat resah (kecuali hatinya memang resah). Jadi masalahnya di mana?

Kutipan:
"Tentu pemutar balikan fakta ini membuat kita bertanya, sebegitu mudahnya orang Indonesia percaya dengan hal yang sebenarnya mudah saja dilacak. Ckckck."

Tanggapan:
Sekali lagi, sang idola (Fatin sendiri) dan banyak media telah mengklarifikasi bahwa yang mengupload video tersebut belum tentu Bruno Mars. Jadi di sini sudah tidak ada pemutarbalikan fakta. Yang ada hanya klarifikasi fakta. Dan saya kira masyarakat Indonesia sudah tahu hal itu. Jadi masalahnya di mana?

Kutipan:
"Entah tidak belajar kasus januari silam, sekarang media juga sedang sibuk memberitakan kabar kalau Fatin masuk daftar “best singer in Asia” versi thetoptens. Tentu saja, kabar ini langsung disambut sorak-sorai pendukung setianya yang ababil itu, ini juga diakibatkan peran media yang sporadis dalam pemberitaan tanpa kroscek terlebih dahulu.
Situs toptens sendiri adalah situs terbuka, yang bisa diakses siapa saja dan penggunanya dapat memposting segala hal disitus itu, tinggal buat akun kemudian login lalu tinggal bikin daftar 10 bla bla bla, selesai itu tinggal suruh orang lain untuk mengvote siapa yang mereka suka, ditambah lagi anda juga bisa menambahkan seseorang atau apapun itu kedalam list yang sudah ada, jadi bukan hal yang sulit untuk bisa masuk dalam list 100 penyanyi terbaik tersebut, Syahrini aja masuk! LOL."

Segala pemberitaan dan hasutan dari media maupun fatinistic itu sendiri, yang merasa bangga idolanya masuk list tersebut adalah semu belaka. Apalagi untuk fatinistic yang membuat list best singer terlalu sembrono dan dipaksakan, memasukan nama Charice disitu biar keliatan “luar biasa” bisa disandingkan dengan Charice dan penyanyi top Asia lainnya, kah? Lol.

Tanggapan:
Saya pikir juga terlalu berlebihan jika seorang penggemar "memaksa" orang lain untuk memvote idolanya. Kata "memaksa" saya beri tanda kutip karena dia atau mereka yang memposting idolanya ke dalam topten sengaja menyebarluaskan linknya supaya divote. Sampai akhirnya link tersebut sampai kepada saya. Tapi apakah saya ikut memvote? Tidak! Saya tidak hanya memvote, tapi juga mengomentari dan menjempolkan setiap komentar yang ada.
Jika dibilang hasutan, ya, saya memang terhasut. Tapi sebagai fatinistik saya bangga karena saya bisa menjadi bagian dalam memvote idola saya. Tapi jika ada yang benci pada saya (atau pada fatinistik karena kami memvote, sesungguhnya dialah yang terkena hasutan. Hasutan siapa? Hasutan setan tentunya. Kenal saya juga gak kok benci? Tapi mudah-mudah kita semua tidak saling membenci. Saling berbagi wawasan dalam artikel kompasiana saja ya...

Meskipun dikatakan "semu belaka", mungkin karena terlalu lebay disandingkan dengan nama Charice, faktanya adalah mereka semua yang menyukai idola mereka ikut memvote. Artinya, kenaikan rating itu terjadi karena ada yang memvote, dan ini adalah fakta. Saya tidak kenal siapa itu Charice. Yang saya lakukan adalah hanya memvote idola saya. Begitu juga dengan idola Charice, Agnes, dll, mereka juga pasti hanya memvote idola mereka. Dan itu kenaikan rating itu adalah fakta dari banyaknya yang memvote idola mereka. Semu? Mungkin hanya mereka yang berandai-berandai idola mereka ada di poisisi teratas tapi ternyata sedikit yang memvote itu yang bisa dibilang "semu".

Jadi masalahnya di mana?

Kutipan:
"Mending perbanyakin karya, biar dapat prestasi, penjualan album tembus 1 juta kopi, ini malah buat sensasi murahan. Ini bukan pembohongan publik! Tapi pembodohan publik! Ups.."

Tanggapan:
Saya punya pandangan lain. Bagaimana jika yang memposting rating tsb bukan sekedar penggemar? Bagaimana jika itu sengaja dilakukan oleh pihak Sony Music atau manajemen Fatin? Seperti kita ketahui, sebuah rating bisa diambil sebagai data untuk mengambil sebuah langkah pemasaran. Dalam dunia marketing atau bisnis. Data tsb sangat bermanfaat untuk melihat dan atau memproyeksikan seperti apa kelanjutan bisnisnya ke depan. Mungkin sengaja Fatin disandingkan dengan penyanyi lain di Asia untuk melihat kira-kira seberapa 'menjualnya' posisi Fatin di Asia. Jika ini dilakukan oleh pihak manajemen, saya kira ini salah satu langkah untuk berkarya dan supaya penjualan albumnya tembus 1 juta kopi. Semoga saja tembus. Amin.
Apakah ini pembodohan publik atau kecerdikan manajemen? Saya dan anda pasti tidak peduli. Saya dan anda hanya ingin menikmati hiburannya. Saya menikmati musik saya. Anda menikmati musik anda. Saya bangga dengan rating idola saya. Seharusnya anda juga bangga dengan rating idola anda. Kalau anda resah dengan rating idola saya, Saya tidak peduli. Kenal juga gak! Jadi masalahnya di mana?

Salam woles!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun