Performa motor matic, tidak hanya ditentukan oleh puli CVT depan saja. Tetapi peran part yang ada di puli belakang juga bisa dimainkan demi hasil yang maksimal. Tentunya , agar akselerasi makin sesuai keinginan.
Seperti alur lubang pin di secondary sliding sheave. Banyak produsen part racing yang tawarkan seting akselerasi lewat part ini. Yaitu, adanya pilihan kontur atau bentuk lubang pin. Tapi sayang, part ini hanya terbatas di satu merek skubek saja. Part aftermarket yang di tawarkan produsen, memiliki 6 lubang. Sedangkan part standart nya hanya 3 lubang.
Karena adanya 6 lubang, maka karakter akselerasinya yang ditawarkan ada 2 pilihan. Lubang berbentuk lurus, memberikan akselerasi spontan dari bawah – atas . “Kalau model yang seperti lambang petir. Itu seperti lubang standart. Ada coakan, powerband lebih lebar karena sempat lama di rpm tengah,” seperti itu kurang lebih nya.
Karakter keduanya bisa disesuaikan, tergantung kebutuhan. Misalnya buat di trek lurus 201 meter. Pilih model standart agar nafas tak cepat habis. Tapi, kalau di balap matic race, agar motor cepat teriak atau melesat, bisa pilih yang model lurus.
Selain secondary sliding sheave, permainan di bagian per cvt juga turut menunjang. Di pasaran, terdapat part aftermarket yang memiliki berbagai tingkat kekerasan per.”Main per seperti main gigi di motor bertransmisi,”
Misalnya, per cvt keras. Buat akselerasi dipacuan bertenaga besar, pegas keras ini cocok digunakan untuk kejar putaran bawah. Tapi efeknya, top speed yang dikorbankan. Berbeda jika pakai per lembut atau tidak keras. Maka belt akan terus naik hingga ke ujung maksimal puli.
Tak tertinggal, kampas kopling. Banyak juga tawaran bahan yang dipakai agar cengkraman maksimal. Misal, kampas yang bahan nya dicampur karbon atau kuningan. Efeknya, kampas jadi jauh lebih menggigit mangkok kopling.
Sumber : motorplus