Di bawah terik matahari yang membakar kulit, saya duduk terpekur di pendopo, ditemani oleh kipas angin yang baling-balingnya sudah malas berputar. Panas 34 derajat Celsius memancar ganas dari langit, menyatu dengan kegundah-gulanaan yang merayap di dalam hati saya.
KEMBALI KE ARTIKEL