Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Filsafat Pragmatisme dan Implikasinya dalam Pendidikan

27 Desember 2023   14:05 Diperbarui: 27 Desember 2023   14:07 51 0
Pragmatisme berasal dari kata Yunani "pragma," yang berarti perbuatan atau tindakan, dan "isme," yang berarti aliran, ajaran, atau paham. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang menekankan bahwa pemikiran harus mengikuti tindakan. Ini mengajarkan bahwa kebenaran adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar melalui akibat atau hasil yang bermanfaat secara praktis. Kebenaran bersifat relatif dan tidak mutlak dalam pragmatism. Ciri-ciri pragmatisme antara lain:

  • Tidak mempertanyakan Hal yang Normatif: Pragmatisme tidak mempertanyakan hakikat makna normatif, seperti konsep kebaikan atau kebenaran. Fokusnya adalah pada ide-ide yang dapat dijelaskan dengan konsekuensi konkret.
  • Anti-Absolutisme: Pragmatisme menolak metafisika yang dianggap sebagai ide umum yang tetap dan terpisah dari pengalaman aktual. Hal ini membuatnya disebut juga sebagai relativisme radikal karena menentang absolutism.
  • Anti-Dualisme: Pragmatisme menolak dualisme, menganggap hakikat realitas sebagai sesuatu yang terus mengalir, bukan terpecah-pecah dalam unit-unit terpisah. Bagi pragmatisme, yang terpenting adalah gagasan yang dapat mengubah kenyataan, bukan hanya salinan dari kenyataan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun