Di tengah gempuran informasi dan tuntutan akademik, mahasiswa seringkali terjebak dalam rutinitas belajar yang monoton. Tidak jarang, mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya tentang Hak Asasi Manusia hanya dianggap sebagai beban mata kuliah tambahan, tanpa menyadari esensi pentingnya pelajaran tersebut bagi kehidupan mereka. Namun, anggapan ini keliru besar! HAM tidak hanya sebatas teori di bangku kuliah, tapi senjata ampuh bagi mahasiswa untuk memperjuangkan ketidakadilan. Semua mahasiswa mengetahui bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar dan fundamental yang melekat pada setiap manusia sejak lahir. HAM mencakup nilai-nilai dasar yang penting, di mana tanpa adanya hal yang mendasar tersebut seseorang tidak dapat hidup dengan harkat dan martabat. HAM juga tidak dapat dicabut maupun dibagi-bagi. Namun hanya sedikit mahasiswa yang dapat menggunakan maupun memahami HAM dengan baik. Mahasiswa sebagai pelopor perubahan, bagaikan pedang keadilan yang siap memberantas belenggu ketidakadilan. Namun, pedang keadilan ini membutuhkan ketajaman pisau bedah berupa kajian kritis atau pemahaman yang mendalam tentang Hak Asasi Manusia (HAM) untuk mengatasi kompleksitas zaman dan memperjuangkan keadilan secara efektif. Mahasiswa yang memiliki pemahaman tentang HAM dengan baik, akan meningkatkan kesadaran terhadap hukum, dapat melindungi diri dan orang lain, serta mudah untuk mendapatkan kesejahteraan dalam menempuh pendidikan.
KEMBALI KE ARTIKEL