Salah satu capaian penting Reformasi di Indonesia adalah tumbuhnya masyarakat madani (civil society) yang kuat. Namun, beberapa di antara organisasi masyarakat madani yang paling efektif dewasa ini justru adalah kelompok-kelompok Islamis garis-keras yang mendakwahkan intoleransi dan menyebarkan kebencian. Pertanyaannya, apakah organisasi-organisasi itu tumbuh berjalan seiring dengan meningkatnya konservatisme sosial masyakarat Indonesia, atau karena koneksi-koneksi politik yang kuat? Mengapa advokasi mereka tampak lebih efektif dibanding organisasi-organisasi lainnya seperti LSM-LSM HAM? Kepentingan siapakah yang sebetulnya mereka bela dan perjuangkan?