Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Keuntungan dan Kerugian Bermedia Sosial, Serta Dampaknya

29 November 2018   11:56 Diperbarui: 30 November 2018   13:02 298 2
Saya bersosial media pertama sekitar tahun 1996. Waktu itu berbasis messenger yang bernama MIRC atau ICQ. Awal-awal booming penggunaan internet di negeri ini. Itupun hanya bisa saya lakukan di Warnet atau numpang dirumah teman yang langganan ISP ( Internet Service Provider) untuk layanan sambungan Internetnya.
 
Pada tahun 1998 saya mulai menggunakan Yahoo Messenger. Juga masih media sosial berbasis pengirim pesan/messenger). Baru tahun 2002 saya menggunakan Media Sosial berbasis konten macam Friendster.
 
Dibanding Facebook, ada beberapa perbedaan di Friendster. Salah satunya kita bisa nulis tentang testimoni terhadap teman. Kurang lebihnya kalau di Facebook nulis di Timeline dari teman kita lah ya. Tapi fitur ini di Facebook bisa kita deactivate atau kita matikan agar teman tak bisa menulis sembarangan.
 
Karena tak selamanya testimoni itu yang bagus-bagus kan? Kalau testimoni itu jelek dan merugikan baik secara moral atau material, bagaimana? Nah, inilah yang luput dari perhatian pengelola Friendster. Di Friendster kita tak bisa mematikan fitur testimoni. Even kita bisa menghapus testimoni yang tak kita kehendaki.
 
Selain itu Friendster juga tidak dilengkapi fasilitas pengirim pesan Instant (messenger). Emang bisa sih kita kirim pesan di Friendster, tapi macam berkirim E-mail, dan ini kurang menyenangkan.
 
Satu hal yang unik, walau berpusat di Mountain View, California, tapi 90% trafik pengguna Friendster dari Asia, terutama Asia tenggara  
Lalu bagaimana nasib Friendster?
Sejak kemunculan Facebook pada tahun 2004, penggunanya terus tergerus beralih ke Facebook. Meskipun masih ada pengguna loyal yang masih menggunakan keduanya (Friendster dan Facebook), tapi lambat laun pasti meninggalkan Friendster. Mengingat Facebook lebih user friendly dan menyenangkan.
Saya sih sign up facebook pertama kali pada tahun 2009. Tapi tidak serta merta meninggalkan Friendster. Saya tetap menggunakan keduanya.
Sampai pada 2011, ketika Friendster merubah layanannya dari situs berbagi konten ke portal game, saat itulah saya mulai meninggalkan Friendster. Memang, saya masih bisa login dengan akun saya.
 
Tapi buat apa?
Lha wong konten yang saya share macam foto-foto dan tulisan saya lenyap tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Inilah mungkin salah saya, dan salah banyak orang juga mungkin.
Bahwa sebelum kita mendaftar akun Media Sosial, sebaiknya kita baca Syarat dan kondisinya. Agar kita tak kecewa ketika situs tersebut bangkrut atau merubah layanan maka kita mesti merelakan konten atau dokumen kita yang hilang.
 
Di tahun itulah Friendster mengalami Kemerosotan jumlah pengguna. Dari yang sebelumnya sekitar 8,2 juta pengguna aktif, hanya tinggal sekitar 1,2 juta pengguna aktif . Bandingkan dengan jumlah pengguna Facebook yang hingga September 2012 telah meraih 1 Milyar pengguna aktif. Ini berarti 25 persen penduduk planet ini adalah pengguna Facebook! Itu tahun 2012 lho!
Dan sejak tahun 2011 itulah saya intens hanya kepada facebook, setelah dua tahun sebelumnya hati saya 'mendua' antara facebook dan Friendster.
Lalu bagaimana pengalaman saya bermedia sosial di facebook? Puas kah? Biasa saja kah? Kecewa kah?
 
Tergantung.
Puas dari sisi apa, biasa saja dari sisi apa, dan kecewa dari sisi apa? Kan gitu...  
 
Terus terang secara layanan yang sifatnya teknis menyangkut fasilitas, saya puas. Karena banyak hal yang tidak saya temukan di Friendster, tapi ada di facebook. Contoh paling menonjol adalah Fasilitas Video Call dan pengirim pesan instant. Selebihnya biasa saja. Dalam hal arrange ( penataan) Friendlist, juga relatif serupa dengan Friendster.
Yang saya kecewa, kenapa sampai saat ini facebook masih saja menikmati hasil iklan hanya untuk 'company' mereka sendiri!
Kenapa sampai saat ini mereka tidak berfikir untuk berbagi sedikit duit iklan dari pengguna loyalnya? Padahal sering kali ada iklan pada timeline kita, kan?
Bahkan ketika konten kita dikunjungi banyak pengguna, bahkan banyak respon macam kasih like, berkomentar, sehingga terjadi interaksi antar pengguna disitu. Tak jarang terjadi semacam forum dialog, atau bahkan forum debat disatu konten yang banyak direspon.
Ini kan kesempatan naruh semacam iklan!
Ini sebenernya kan peluang untuk facebook kasih kesempatan pada para pengguna loyal agar bisa mendapat jatah iklan disitu?
Padahal per tahun 2014 Facebook telah meraih pendapatan bersih sekitar USD 2,94 milyar yang kalau di kurs kan dengan nilai rupiah 14ribu per US Dolarnya ada sekitar 41,16 Trilyun dalam mata uang rupiah!!!
Sinting!!!

Taruhlah itu hak facebook, itu rezeki facebook untuk mendulang Dolar dari pendapatan Iklan. Tapi mbok ya o, pengguna aktif ini dikasih peluang, diajarin gimana caranya mendapatkan duit dari bermedia sosial.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun