Saya menilai sejak tidak adanya "Topik Agama" maka suasana kompasiana semakin membosankan dan tidak "hangat" dan "seru" seperti dulu. Para individu individu yang tertarik masalah agama, tidak bisa lagi tukar pikiran atau adu argumen masalah ketuhanan baik untuk dishare ke rekan seiman ataupun ke rekan yang tertarik mengetahui bagaimana rupanya agama lain melaksanakan keyakinan nya baik secara logika dan keimanan total. Dan dua hal tersebut tadi yang banyak jadi bahan adu argumen diantara para pemeluk agama.
11 Admin mengambil inisiatif tidak memberikan "topik agama" ada dalam menu "post type" dengan alasan yang tidak masuk akal karena ini cuman ranah cyber, seseorang bisa saja beradu argumen malah dalam satu warnet tapi mungkin tidak akan terjadi gontok gontokan karena tulisan/komentar hanya diketik bukan diucap dari mulut ke lawan bicara.
11 Saya usul bagaimana kalau admin bikin vote ke seluruh kompasianer tentang "topik agama" ini, biarlah para kompasianer yang menentukan apakah "topik agama" layak atau tidak eksis di kompasiana. Daripada sebagian kompasianer membuat postingan tentang agama tapi masuk ke ranah "filsafat". Sungguh lucu...., dan kenyataannya banyak postingan berbau agama tetap di biarkan admin dan malah postingan tentang orang tak beragama mencapai sekitar 288 komentar !!
http://filsafat.kompasiana.com/2011/11/22/saya-ateis/ dan sampai sekarang masih berlanjut diskusinya dan faktanya semua komentator tidak pernah gontok gontokan dan berdarah darah karena emosi dan hilang kesabaran. Lucunya admin tidak mendelete postingan ini !!!! Saya jadi heran dan masygul dengan hal ini.... Sebab ruh dari perbedaan itu bercahaya karena berlainan dari semua sisi.
- Sandal kiri memerlukan sandal kanan untuk bisa dipakai
- Ion positif memerlukan ion negative untuk bisa terjadinya listrik
- Tuhan menciptakan iblis/syetan agar suasana dunia ini dinamis, kalau tidak alangkah membosankan hidup di dunia...!!
KEMBALI KE ARTIKEL