dendang kemelut enyah dari hadapan kita
mengadu umpama kehendak memintal asmara
janji pernah tertuang manis sepanjang itu menyerta
akan terus menyemai benih kehidupan riang gembira
semua utuh dalam gelayut kemesraan mengumbar
Tentang segala mesti merdu kau bincangkan
ratap pandangan membaur perasaan galau
kekasih asmara terpaan langgam menggema
menikam segala aturan tumpah ruah panorama
semenjak itu suda tak berdaya lagi berada
jangan pernah terbuai oleh perasaan gundah
pikatan melambungkan hasrat renungan renda
Satu ikatan menjulang kehendak menakar canda
perkenan segala aturan tanda keteguhan semburat
belenggu seteru sungguh tampak pengaruh hasrat
gerimis ego bertolak sangkaan diri sinar berperi
silau memantau lelap halimun materi menjuntai
semakin jauh kian tegas menampak lamunan keluh
Panggung dunia menebarkan firasat luruh
terus bersandarkan kebiasaan pasti mencerna
akan tumbuh kenangan jalan nyata berpadu
kenduri menakar senarai cumbu memendar
tentang naluri berpindai jengah kian menyatu
kecamuk diri temaram persangkaan gemulai