Yakni di rumah Mudan Wisnu Wardana, sekitar 50 meter dari rumah saya dengan menyeberang jalan raya. Saya menempati tempat duduk di teras toko eks Ida. Tamu disuguhi minuman dan wadai berupa bingka barandam dan satrup susu. Dilanjutkan dengan pembacaan syair Maulid Habsyi, yang sudah diundang tuan rumah, berasal dari Sungai Hanyar Angkinang.
Ada sekitar sejam lebih  pembacaan syair Maulid tersebut. Kemudian undangan di suguhi menu haruan masak suun. Selain itu ada nasi putih, kerupuk, dan es satrup. Setelah itu undangan pulang ke rumah masing-masing.
Posisi saya saat duduk mengikuti Maulidirrasul, samping kanan berganti-ganti, samping kiri Amud. Undangan yang merupakan warga Angkinang Selatan dan sekitarnya, antara lain : Abahnya Herman Diansyah, Lakum, Ipit Ajam, Laki Ani Mudah, Amud, Yus'an, Abin, Bandi Puspa, Harmuni, dan Pambakal Ahyar.
Kemudian Madan, Wahyu, Maseri, Bahrudin, Ifan, Babai, Amin H Mastur, H Mastur, dll. Usai undangan laki-laki, kemudian undangan perempuan dan ibu-ibu yang menikmati sajian yang disiapkan oleh tuan rumah dalam peringatan Maulidirrasul 1442 H kali ini. (ahu)