jangkauan hasrat pendam berpihak
menggapai mimpi teramat cerna
selalu ada hal baru gulana mendera
berpatri mengambil keputusan terberat
jalan terjal mesti dilewati sepenuh tabiat
Monolog rindu malam penuh elegi
tambatan segala arus terbuai pagi
kendali waktu tengadah seraya menemani
kondisi statis jompak panorama sensasi
gejolak diri menikam siasat paduan ambisi
akurat warna meniti kendala saling menerka
semua bisa kau yakin ada tak berprasangka
Jalan terjal mesti kau lewati dengan gigih
kilau cahaya merambat waktu berdalih
resah gulana bertaut lagu hegemonis tandas
semburat penasti tersedu elemen penuh batas
jejak perdaya menubir rahasia kultus
retas waktu sepanjang jalan meniku status
Karena ingin menebar candaan statis
hanya sekedar bisa memandang saja
ketekunan awal belenggu serpih mengeja
sapa merajut penantian diri bertahan
geliat sungguh serpih irama taktis
piawai berwatak syahdu belenggu rindu
Kandangan, 10 Juli 2019