Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Takluk Kesadaran Menempa Hakikat Pendam

15 Oktober 2018   11:11 Diperbarui: 15 Oktober 2018   11:46 123 0
Gempita arus waktu utama mengejar makna
bertemu ceria di atas aturan yang resmi
saling menyapa seia sekata pernah bersua
siapa yang menjadikan ragu diantara mereka
menghalau gulita menenteram gayutan sangka
untuk kemudian mereka hiraukan saja

Dalam belenggu deretan seksama meredup
selalu menyapa segala merias malam kian larut
mimpi-mimpi yang begitu manisnya bergelut
menghimpun segala keinginan menyatu
akankah semua nyata menunda seksama
berjuang melawan kesadaran hidup yang serius
kau bawa lamunan memintal lindap mendekap

Takluk kesadaran menempa hakikat pendam
tempias apoligi mewarnai cercah malam
gelak tawa menyeruak jiwa menghentak wibawa
sebatas itu kemampuan kita tentu menegang
lelakon tujuh rupa membingkas tentu memuji
karena semua harus dimaknai dengan janji

Tertikam retas ambisi mengusir jerih memburu
tak sesempurna yang kau bayangkan tentu
jika rasa silam memapah rasa mengumbar
terus mengabdi rindu serenjana mencipta kabar
semua meyakinkan akan kesadaran mimpi
mendedah rekaan sampiran meredam jampi-jampi

Kandangan, 9 Oktober 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun