gigi yang tak juga ampih sakit
dalam sendiri ditemani kipas angin
pejam masa silam menanti impian
Sungguh ini hal yang cukup nestapa
ditemani secangkir teh manis
sebelumnya ada guguduh tiwadak, tahu goreng, wan ampal
aku hidup dari semi belenggu yang pasti
gagas diri semburat nafsu keparat
Menghias prahara saling berketentuan
minum obat sakit gigi biar lekas sembuh
proses pembangunan sarang burung walet
berjuang terus untuk hidup lebih baik
banyak banyak amal ibadah
Menjelma akal pikiran yang pasti
selimut suara menghunjam prahara
demi waktu yang terus meniku
alur waktu kian meronta
Persembahan akurat diri yang manifestasi
mereka yang berprestasi mengharumkan bangsa
menuntut kepastian membuncah imitasi
apoligi setara menuai rahim elegi
Terkadang jenuh menyimpul ambisi
dari ragam pengaruh yang meniti
aku senang dan bahagia sekarang
ragam pijakan menuai banyak arti dengan seksama
Kandangan, 13 Desember 2016