Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Remah Cahaya Sepenuh Bangga

30 Agustus 2016   14:35 Diperbarui: 30 Agustus 2016   14:50 23 0
Halimun perasaan meratap lika liku
dulu aku pernah seperti itu
pertapa melonjak dendam gurindam
aku terjatuh lagi dipelukanmu

Caka hidup aruah caka
jalan hidupku tak mesti seperti ini
aku bisa sukses sekarang
tapi syukuri apa yang ada
kemana saja kau pergi nanti

Remah cahaya sepenuh bangga
menyisi waktu kian dinamis
sebanyak banyaknya minum air putih
kelindan cahaya memilih waktu
masihkah ada kelangsungan terhadap diri sendiri
kekasih hijau menerap cahaya kemilau

Puisi yang terus akan kau cipta
menyisi waktu yang tak pernah renta
membelai dendam gurindam berpejam
sendu memagut ratap rahayu
terkadang aku merasa malu juga

Selera kita memang berbeda
kenangan silam menabur hunjam sayu
dari dulu hingga sekarang
tetap ingat waktu saling setuju
satu harapan bersama menerapkan banyak janji

Goresan alam menepi padanan diri
mereka bangga dengan kesukaannya
tak pernah lekang oleh waktu
kau harus bertanggungjawab nantinya

Kandangan, 21 Agustus 2016

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun