Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ranah Pualam di Tebing Imaji

24 Agustus 2016   07:12 Diperbarui: 24 Agustus 2016   07:51 24 0
Cerita dahsyat eksis fantastis
kutulis Angkinang dengan sepenuh hati
gerimis harta menebar cinta
dibuat dari bahan alam yang dikeringkan
memendar cerita panjang sepenuh nusa

Cangkilum dibuat masakan
budidaya udang vaname di Pacitan
malam langit gelap gelapan
menderai syahdu muram durjana

Semoga ada jalan memilikinya
kapan aku bisa menggapai bahagia
menggapai syak wasangka sepenuh ceria
lewat kosmopolitan menagih janji

Menebar rentetan pesona canda merayu
ranah pualam di tebing imaji
semoga ada jalan untuk memilikinya
kapan aku bisa menggapai bahagia

Menggapai retas janji bergayut
sandera waktu menuntun arah
kekalbuan pendaran satu semusim
landai deraan kesewenang wenangan

Dari tubir cahaya meretas angan
dendam gurindam meredam dendam
searah setujuan mengenal harapan
semenjak kau tahu akan hal itu

Geliat hijau intim jelita
dari lubuk hati yang paling dalam
habitat suram menghela kesetiaan
waktu yang akan terus berlalu
kita akan tahu arti semua itu

Kandangan, 19 Agustus 2016

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun