Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Apakah NATO ada 'Mau' dengan Nimbrung Nyerbu Khadafy?

27 Agustus 2011   17:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:25 181 0
'Target mereka selanjutnya dalah Suriah'.

Itulah pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Venezuela Hugos Chavez dalam salah satu rublik koran nasional tentang polemik di Libya satu hari yang lalu.

Chavez menjadi orang yang kekeh pro dengan Khadafy ditengah banyaknya negara yang mendukung oposisi. Sedang Khadafy semakin hari semakin terpojok dengan gempuran pasukan oposisi yang dibantu NATO (atau juga bisa dibalik pasukan NATO yang dibantu pasukan oposisi).

Statmen dari pada intinya mengatakan bahwa ada kecenderungan alasan paling kuat dari bantuan barat mengikuti pertempuran di Libya adalah untuk memperoleh minyak di Libya. Mengingat Libya menyimpan cadangan misyak nomor 9 di dunia. Dan pasca Libya, perkiraan Chavez adalah Suriah.

Hal ini mungkin benar adanya mengingat selama ini negara-negara barat melakukan intervensi yang bahkan sampai berakhir pada agresi militer sarat akan kepentingan terselubung. Masih hangat dari ingatan kita bagaimana Negara Irak yang dibombardir barat dengan pelopor AS. Asalan terkuat yang juga digunakan sebagai jurus untuk memperoleh persetujuan BK-PBB untuk melakukan agresi militer adalah Irak memiliki senjata pemusnah masal. Ternyata pada akhirnya alasan itu hanya tuduhan, tidak ada bukti bahwa Irak memiliki senjata nuklir yang justru boleh dimiliki oleh negara-negara pemilik hak veto.

Dari pengalaman di Irak dan dibeberapa negara korban keberingasan barat maka pendapat tentang misi terselubung barat mungkin benar. Pada akhirnya waktulah yang akan menjawab.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun