Tentunya sebuah harapan yang tidak muluk-muluk. Mengingat, betapa anak jaman sekarang terlalu mudah terpengaruh dengan budaya yang baru masuk, dan melupakan budaya negeri sendiri.
Pada kegiatan tot apam tersebut, anak-anak diajak ikut serta untuk menyiapkan kebutuhan yang akan digunakan, dan mencatat segala proses pembuatan dari awal hingga hidangan siap disajikan. Dengan tujuan, apabila nantinya mereka sudah besar dan mandiri melakukan sendiri, mereka akan mudah memutar kembali memory yang pernah mereka lakukan saat di bangku sekolah.
Dan, raut wajah anak-anak tampak semringah selama proses kegiatan tersebut berlangsung.
Penasaran dengan proses penyajian apam tersebut?
Hal yang pertama harus disiapkan adalah tepung beras. Kemudian tepung beras diberi garam dan dicampur santan. Setelah adonan apamnya jadi, maka siapkan kuali dari tanah liat. Kemudian siap dibakar di atas tungku. Pada zaman dahulu, apam dibakar hanya dengan menggunakan on ue, yaitu daun kelapa kering. Konon katanya, rasanya akan berbeda dengan dibakar menggunakan kompor biasa.