Kepala Rutan Trenggalek, Bapak I Kadek Dedy Wirawan Arintama, "Becak Baca" dioperasikan dengan bekerjasama antara staf. Setiap becak dilengkapi dengan beragam buku bacaan mulai dari fiksi, non-fiksi, hingga buku pendidikan yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan warga binaan.
"Program ini tidak hanya membawa buku, tetapi juga membawa harapan untuk peningkatan kualitas hidup melalui ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan," kata Bapak Kadek.
Becak berwarna cerah dengan tulisan "Becak Baca" menjadi daya tarik tersendiri di dalam kawasan rutan. Setiap kali becak membawa bahan bacaan ke blok hunian, para narapidana disambut dengan antusiasme yang luar biasa. Buku-buku tersebut menjadi jendela dunia bagi mereka yang sedang menjalani masa pemulihan di dalam penjara.
"Kami sangat bersyukur dengan program ini. Buku-buku yang kami baca membantu kami untuk merenung dan menambah pengetahuan," ungkap salah seorang narapidana yang turut merasakan manfaat dari "Becak Baca".
Diharapkan, keberadaan "Becak Baca" tidak hanya mengubah pandangan tentang literasi di dalam rutan, tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan pribadi dan pemulihan sosial bagi para narapidana. Melalui kolaborasi yang kuat antara rutin dan sukarelawan, Rutan Trenggalek berkomitmen untuk terus memperluas akses terhadap pendidikan dan pengetahuan, mewujudkan visi rehabilitasi yang lebih komprehensif dan berdaya.
Dengan "Becak Baca", Rutan Trenggalek tidak hanya menjadi tempat pemasyarakatan, tetapi juga menjadi pusat transformasi yang mempersiapkan para narapidana untuk kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih kuat dan bermanfaat.
(HUMAS RUTAN KELAS IIB TRENGGALEK)
#kemenkumhamRI #yasonnalaoly #kemenkumhamjatim #rutantrenggalek #ikadekdedywirawanarintama #infoseputartrenggalek #ilovetrenggalek #pastiwbk #wbkwbbm
