Dalam acara pelatihan ini, para petugas dan narapidana yang terlibat dalam Satgas diberikan pengetahuan dan keterampilan khusus terkait penanggulangan bencana, seperti prosedur evakuasi, pertolongan pertama, dan tindakan mitigasi risiko. Pelatihan juga melibatkan simulasi dan latihan lapangan untuk menguji respons dan koordinasi tim dalam situasi darurat.
Menurut angota BPBD Kabupaten Trenggalek, kehadiran Satgas penanggulangan bencana takmir masjid di Rutan Trenggalek sangat penting untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana, mulai dari kebakaran hingga bencana alam lainnya. Keterlibatan narapidana dalam Satgas takmir juga diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk berkontribusi positif dan belajar keterampilan baru.
Kepala Rutan Trenggalek, mengapresiasi kolaborasi BPBD Kabupaten Trenggalek dalam menyelenggarakan pelatihan ini dan berharap kolaborasi antara rutan dan pihak terkait akan terus ditingkatkan. Beliau menyatakan komitmen untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serta keamanan seluruh narapidana dan staf di Rutan Trenggalek.
Pihak BPBD Kabupaten Trenggalek juga berencana untuk menyelenggarakan kegiatan serupa secara berkala serta memperluas jaringan kerja sama dengan lembaga atau instansi lain guna memperkuat sistem penanggulangan bencana di wilayah tersebut. Kegiatan pelatihan Satgas TAKMIR di Rutan Trenggalek diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam membangun kesiapsiagaan dan kesadaran akan pentingnya penanggulangan bencana.
(HUMAS RUTAN KELAS IIB TRENGGALEK)