Dengan barisan yang rapi dan sikap yang tegap, para warga binaan memasuki lapangan yang telah disiapkan untuk sesi pembelajaran berbaris. Dibimbing oleh petugas keamanan Rutan Trenggalek, mereka secara bertahap diperkenalkan dengan langkah-langkah dasar dalam membentuk barisan yang teratur dan kompak.
Saat sesi pembelajaran dimulai, terlihat keseriusan dan konsentrasi dari para warga binaan dalam mengikuti setiap instruksi yang diberikan. Mereka dengan penuh semangat mencoba untuk mempraktikkan teknik berbaris, sesekali diperbaiki oleh para instruktur dengan penuh kesabaran.
Menurut Bapak Zainal Fanani, salah satu pejabat structural yang terlibat dalam sesi pembelajaran ini, pembelajaran dasar berbaris memiliki tujuan yang lebih dalam daripada sekadar membentuk kedisiplinan fisik. "Melalui pembelajaran ini, kami ingin mengajarkan kepada para warga binaan tentang pentingnya koordinasi, kerjasama, dan kedisiplinan. Berbaris bukan hanya tentang langkah-langkah fisik, tetapi juga tentang membangun mentalitas yang kuat dan tangguh," ungkapnya.
Sesi pembelajaran berbaris ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh bagi para warga binaan dalam menjalani proses rehabilitasi di Rutan Trenggalek. Selain membekali mereka dengan keterampilan dasar, juga menjadi simbol awal dari komitmen mereka untuk mengikuti aturan dan norma yang berlaku di dalam rutan.
Dengan semangat dan tekad yang menggebu-gebu, para warga binaan Rutan Trenggalek siap melangkah ke tahap-tahap selanjutnya dalam proses rehabilitasi mereka, sambil tetap mengingat pelajaran dasar yang mereka dapatkan pada hari pertama ini.Â
