Dalam pelatihan ini, petugas rutan yang bertugas sebagai tenaga kesehatan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada relawan kader. Materi pelatihan mencakup aspek-aspek penting terkait kesehatan lansia, seperti pengenalan penyakit umum pada usia lanjut, tanda dan gejala yang perlu diwaspadai, serta pendekatan-pendekatan khusus dalam memberikan perawatan.
Selain pengetahuan medis, relawan kader juga diberikan pelatihan dalam komunikasi efektif dan empati, karena aspek psikologis dan sosial juga memainkan peran krusial dalam kesehatan lansia di dalam rutan. Mereka diajarkan cara memberikan dukungan mental dan sosial yang positif kepada warga binaan lansia, meningkatkan kualitas hidup mereka selama menjalani masa pidana.
Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga melibatkan sesi praktik langsung dengan simulasi kasus-kasus kesehatan lansia yang mungkin dihadapi di dalam rutan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri relawan kader dalam menangani situasi nyata dan memberikan perawatan yang sesuai.
Kepala Rutan Trenggalek, I Kadek Dedy Wirawan Arintama menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk menghadapi tantangan kesehatan di kalangan lansia narapidana. "Kami percaya bahwa relawan kader yang terlatih dengan baik dapat memberikan dampak positif dalam upaya pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan warga binaan lansia di dalam rutan," ujarnya.