Mengusung tema "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global", upacara kali ini dilakukan dengan begitu spesial. Selain setiap petugas yang wajib mengenakan pakaian adat nasional, dalam upacara kali ini juga melibatkan sejumlah 5 orang warga binaan sebagai petugas upacara.
Memimpin jalannya pelaksanaan upacara, Kepala Rutan Boyolali, Agus Imam Taufik. Dengan mengenakan pakaian adat Madura, beliau membacakan amanat tertulis dari Presiden Republik Indonesia.
"Di tengah krisis yang melanda dunia, termasuk krisis kesehatan, pangan, energi dan keuangan, Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang berhasil menanganinya. Pondasi dari semua itu adalah ideologi pancasila. Yang diwariskan oleh founding father kita, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno," Tutur Imam saat membacakan amanat tertulis Presiden Republik Indonesia.
"Di tengah geopolitik yang panas, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia. Ideologi pancasila mengajarkan sikap toleran, keberanian, dan menghargai perbedaan, telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas dan agama, serta menolak segala bentuk provokasi," Sambung Imam.