Fitria menjelaskan bagaimana SIMBOK membantu mengelola jam pembelajaran yang padat menjadi lebih efisien dan efektif. Inovasi ini dirancang agar siswa tidak merasa terbebani dengan banyaknya mata pelajaran, sekaligus memberikan kesempatan bagi guru untuk tetap memiliki waktu mengembangkan diri. "Dengan SIMBOK, pembelajaran menjadi lebih terfokus, siswa lebih memahami materi secara mendalam, dan guru tetap dapat meningkatkan kompetensi mereka," tutur Fitria dalam presentasinya.
Ketiga juri, yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul H. Ahmad Shidqi, Kepala Sub Bagian Tata Usaha H. Aminuddin, dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah H. Ahmad Musyadad, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi Fitria. Mereka menilai bahwa gagasan ini tidak hanya solutif, tetapi juga aplikatif untuk diterapkan di madrasah lain. Respon dan jawaban Fitria terhadap setiap pertanyaan juri dinilai sangat cerdas dan penuh keyakinan.