Kunjungan dipimpin langsung oleh Kepala Rupbasan Surakarta, Ratna Dwi Lestari. Pada kesempatan itu Ratna menyampaikan bahwa Ia dan tim bermaksud bertukar informasi sekaligus melihat seperti apa pembangunan Zona Integritas di Lapas Yogyakarta.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, mengungkapkan bahwa pihaknya dalam pembangunan ZI ini fokus kepada layanan publik serta pemenuhan hak-hak narapidana.
"Kami all out dalam pelayanan kepada masyarakat termasuk di dalamnya pelayanan berbasis HAM dan pemenuhan hak untuk warga binaan. Tahun 2022 kemarin kami meraih penghargaan dari Kemenpan RB dalam kategori Penyedia Sarana Prasarana Kelompok Rentan Terbaik," ungkap Soleh.
Lebih lanjut, kepada Tim dari Rupbasan Surakarta, Kepala Lapas menambahkan bahwa predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) memang menjadi target satuan kerja, namun yang perlu ditekankan adalah kepuasan layanan yang diberikan kepada masyarakat dan seimbangnya antara hak dan kewajiban bagi warga binaan.
Selain mengulas pembangunan ZI, hal lain yang dilakukan adalah benchmarking pengelolaan kehumasan antara Rupbasan Surakarta dengan Lapas Yogyakarta.
Pada kesempatan itu, Pemimpin Redaksi Humas Lapas Yogyakarta, Noor Sidiq Dwi Saputro, menerangkan berbagai program kerja humas serta kiat-kiat dalam menjalin kerja sama dengan media massa.
Diskusi terkait hal ini berjalan interaktif. Kepala Rupbasan tampak terkesan dengan penjelasan yang disampaikan.
"Tahun lalu kami mendapat catatan dari Tim TPI terkait video profil yang kami tampilkan. Saran yang diberikan oleh Tim Humas Lapas Wirogunan akan kami implementasikan dalam pembuatan video profil Rupbasan Surakarta pada tahun 2023 ini," ungkap perempuan yang pernah menjabat Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Perempuan Semarang itu.
Menutup kegiatan pagi itu, Kalapas mengajak Tim dari Rupbasan Surakarta berkeliling melihat berbagai pembangunan ZI. Termasuk implementasi inovasi berbasis TI, Assessment Center Narapidana (Ascena), dalam menunjang kerja Petugas Pemasyarakatan dan stake holder pada penilaian terhadap narapidana berdasarkan Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN).
Tak lupa tim juga diajak melihat langsung berbagai pembinaan kemandirian bagi warga binaan dan proses pembuatan Bakpia 'Mbah Wiro 378' di 'Pawon Bakpia'. [HT]