Kebaktian tersebut diadakan di Gereja Immanuel lembaga pemasyarakatan, menciptakan suasana yang khidmat dan tenang. Dalam kehadiran Pendeta Ibu Rossy, warga binaan memiliki kesempatan untuk menguatkan iman dan mendapatkan dukungan rohani. Ritme doa dan nyanyian rohani memenuhi udara, mengubah lapangan terbuka menjadi tempat ibadah yang sederhana namun penuh makna.
Pendeta Ibu Rossy membawakan pesan rohani yang menginspirasi, mencakup nilai-nilai seperti pengampunan, harapan, dan transformasi pribadi. Para narapidana terlibat aktif dalam kebaktian, meresapi kata-kata inspiratif yang diungkapkan oleh pendeta. Kehadiran mereka dalam ibadah ini dianggap sebagai langkah positif dalam proses rehabilitasi.
Pentingnya kegiatan ini tidak hanya terletak pada aspek spiritual, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun solidaritas di antara warga binaan. Sebuah kesempatan untuk bersama-sama merayakan keyakinan dan memperkuat ikatan kebersamaan di tengah lingkungan yang mungkin penuh tantangan.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang signifikansi kegiatan ini, kami berbicara dengan Bambang Yulianto, Kasubsie Registrasi dan Bimkemas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi. Dalam wawancara tersebut, Bambang Yulianto menyatakan, "Kegiatan kebaktian rutin ini menjadi salah satu strategi kami dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembinaan narapidana. Kami percaya bahwa aspek spiritual sangat penting dalam proses rehabilitasi."
Beliau menambahkan, "Kehadiran Pendeta Ibu Rossy membawa nuansa keberagaman dan toleransi. Ini tidak hanya memberikan dampak positif pada aspek keagamaan, tetapi juga membantu dalam proses rekonsiliasi dan transformasi pribadi narapidana."
Tidak hanya dilibatkan dalam kegiatan internal, kebaktian tersebut juga mendapatkan dukungan positif dari masyarakat luar. Beberapa anggota komunitas setempat turut hadir untuk memberikan semangat dan mendukung upaya rehabilitasi yang dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan seperti ini juga memberikan kesempatan bagi narapidana untuk merenung tentang transformasi pribadi mereka dan merencanakan masa depan setelah menjalani masa hukuman. Pendeta Ibu Rossy menciptakan lingkungan yang mempromosikan pertobatan dan pertumbuhan spiritual.
Sebagai bagian dari strategi rehabilitasi, kebaktian rutin ini memberikan landasan kuat bagi narapidana untuk membangun disiplin diri dan nilai-nilai moral. Proses ini diharapkan dapat membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang lebih baik setelah selesai menjalani masa hukuman.