Hantor menuturkan dalam hal pembinaan kemandirian, Lapas Terbuka Kendal sejatinya telah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan sangat memadai.
Dari lahan seluas 107,5 hektar milik Lapas Terbuka Kendal, 53 hektare diantaranya dimanfaatkan untuk tambak udang. Hantor menyebut ini potensi luar biasa yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Hari ini saya meninjau tambak udang milik Lapas Terbuka Kendal, saya melihat luas sekali, apabila dimanfaatkan untuk usaha juga sangat cocok," ungkapnya.
Ditambah lengkapnya sarana dan prasarana tersebut harus dimanfaatkan dengan baik melalui optimalisasi sistem kerja dan pendampingan kepada warga binaan.
"Saya kira dalam hal ini perlu kita memberikan pengetahuan kepada warga binaan, bagaimana bertambak udang yang baik," katanya.
"Pengetahuan seperti ini harus tersalurkan kepada warga binaan, agar setelah bebas mereka dapat eksis untuk menerapkan tambak udang ini juga," sambungnya.
Pada kesempatan perdana kunjungan di Lapas Terbuka Kendal kali ini, Plt Kakanwil sekaligus meninjau kegiatan pembinaan lainnya yang telah berjalan.
Didampingi Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy beserta jajaran, Hantor terlihat bersemangat berkeliling kawasan pembinaan Lapas Terbuka Kendal.
Bayangan tentang lapas adalah bangunan yang penuh sesak dengan warga binaan justru sirna setelah berkeliling di Lapas Terbuka Kendal ini.
Pertanian hijau yang diproduksi dengan teknologi tinggi menjadi pemandangan yang menyambut Hantor dan jajarannya.
Tak jauh dari lahan pertanian, kandang sapi, kambing, hingga ayam ikut berdiri di atas tanah sekitar 7,5 hektare.
Berbagai jenis ikan juga dipelihara dengan memanfaatkan air yang digunakan pula untuk menyiram tanaman, atau disebut pula aquaponik.
Tak ketinggalan, produksi kompos dan pakan ternak juga merupakan salah satu program unggulan yang dihadirkan Lapas Terbuka Kendal.
Dengan berbagai fasilitas yang ada, Hantor berharap warga binaan semakin semangat berproduksi sekaligus sebagai sarana untuk menimba ilmu agar memiliki bekal saat bebas nanti.