Di sinilah cerita bermula. Orang besar itu kemudian singgah di kota “seolah-olah besar” itu, dan melakukan transaksi “besar-besaran”. Sebenarnya, niat awal hanya untuk piknik, mengunjungi tempat-tempat eksotik nan menyenangkan lalu menghamburkan uang besar, sebagai “oleh-oleh” dibawa pulang. Namun takdir dan kecerdikan mengubah segalanya. Orang besar itu berubah pikiran, secara pragmatis otaknya tiba-tiba berputar, sambil menatap kosong, ia tertawa rumit nan imut.