Masih segar dalam ingatan kita, ketika seorang anak kecil sedang senangnya bermain berlarian. Tiba-tiba ia terjatuh dan menangis, lantas ayah-ibu, kakek-nenek atau pengasuhnya akan menolong anak sembari memukul lantai atau benda yang membuat jatuh si anak. "Sudah-sudah, kodoknya sudah lari" atau "Nakal ya, lantai licin bikin jatuh". Perkataan tersebut sepintas tampak lucu dan bisa menjadi sarana penghiburan untuk anak agar menyudahi tangisnya. Namun, perlu kita pahami bahwa dalam perkataan tersebut menyiratkan bahwa secara tak sadar para orang tuan sedang mengajarkan anak untuk "TIDAK BERTANGGUNG JAWAB" atas kejadian dan peristiwa yang menimpanya. Dalam perkataan tersebut ada kesan mencari kambing hitam dan menyalahkan pihak lain dan sekaligus menampakkan perilaku kebohongan. Nah, satu peristiwa kecil tersebut ternyata tanpa kita sadari telah banyak menanamkan nilai yang salah. Maka, imbas dari kesalahan asuh tersebut menimbulkan generasi era sekarag yang kita temui sebagai sosok generasi yang sukar mengakui kesalahan dan kerap mencari kambing hitam.
KEMBALI KE ARTIKEL