Anak atau disebut putra merupakan asset bagi orang tua dan leluhur. Anak bukan hanya bertanggungjawab atas perihal urusan kehidupan di dunia nyata bagi orang tua tetapi ia juga memiliki tanggungjawab terhadap orang tua maupun leluhurnya. Anak memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan Roh orang tua dari api neraka. Oleh karena itu anak disebut putra.
Anak keturunan merupakan kelanjutan dari kehidupan atau eksistensi keluarga. Anak dalam Bahasa Kawi disebut “Putra” asal kata dari “Put” (berarti neraka) dan “Ra” (berarti menyelamatkan). Jadi Putra artinya: “yang menyelamatkan dari neraka” (Bhagawan Dwija, 2010).