Mengapa tidak di istana merdeka, lazimnya presiden republik Indonesia menerima tamu terhormat dari negara lainnya. Bahkan pemain sepakbola internasional dan pembalap motoGP saja diterima makan bersama di tempat itu.
Pun Eurico Guterres dan kawan-kawan sempat diterima Jokowi di istana negara pada 25 November 2021. Apakah itu artinya, prestis Eurico Guterres, lebih terpandang di mata Jokowi dibanding Ramos Horta?
Atau apakah karena Jokowi ingin mengajak Ramos Horta melihat flora dan fauna yang dipelihara di istana Bogor? Sebab di tempat itu memang lebih dikenal sebagai tempat istrahat, yang penuh dengan bunga dan hewan peliharaan.
Atau apakah karena negaranya tidak begitu berpengaruh bagi Indonesia sehingga Ramos Horta cukup diajak berbincang di luar kota Jakarta?
Patut diakui bahwa Ramos Horta adalah penerima Nobel yang punya reputasi internasional. Ia pernah menjadi juru bicara kelompok anti Indonesia di luar negeri, khususnya Australia.
Semasa integrasi Timor Timur dengan indonesia 1976-1999, Ramos Horta juga Mari Alkatiri, adalah pihak yang paling sering mendiskreditkan Indonesia terkait Timor Timur.
Rasa tidak suka Ramos Horta pada Indonesia itu dia teruskan hingga Timor Timur merdeka menjadi negara Timor Leste. Ia tercatat pernah memberi pendapat mendukung Papua merdeka.
Dengan sedikit arogan ia bahkan pernah menyatakan Timor Loro Sa'e atau Timor Leste sekarang ini, tidak berniat bergabung dengan kelompok Asean, dan maunya tergabung dalam perhimpunan negara-negara Asia Pasifik.
Meskipun pada kenyataannya kini, Ramos Horta dan pemerintah Timor Leste sangat membutuhkan dukungan Republik Indonesia untuk menjadi anggota Asean.
Sampai di sini, bisa dimengerti mengapa Jokowi hanya mengajak Ramos Horta ketemuan di istana Bogor yang dikelilingi tanaman bunga dan rusa yang berkeliaran di sana.
Alasannya barangkali, maaf ini cuma mungkin, karena sikap "tak bersahabat" yang dia tunjukkan kepada Indonesia dulu dalam masalah Timor Timur dan sekarang terkait isu kemerdekaan Papua.
Sebagai orang yang memahami public relation, Ramos Horta dikenal sebagai mahluk yang pandai "bermain lidah".
Pada masa kampanye presiden Timor Leste sebelumnya, ia mengangkat isu rekonsiliasi warga eks Timor Timur di Timor Barat Nusa Tenggara Timur.
Namun dalam kunjungan Ramos Horta ke Indonesia, hal itu tidak ada dalam agenda. Ia hanya bertemu dengan pemerintah Indonesia.
Sehingga muslihat Ramos Horta kali ini, menggores kepercayaan publik negaranya sendiri yang mengimpikan dialog kultural antar sesama warga Timor.
Atau kalian punya cerita lain yang menunjukkan gaya "politik kanguru" Ramos Horta yang sering jingkrak pernyataannya.?
Salam,
Anak Rantau