Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik featured Pilihan

Taksi Konvensional vs Taksi Online: Kebersamaan Melayani Konsumen Lebih Baik...

15 Maret 2016   21:39 Diperbarui: 23 Maret 2016   11:29 1085 3
Demonstrasi para pengemudi taksi konvensional pada hari Selasa 15 Maret 2016 ini membuat saya pada mulanya membatin: “rasakanlah hukumanmu.” Saya termasuk orang yang sering mendapat pengalaman buruk saat menggunakan jasa angkutan umum bernama taksi ini. Menunggu taksi kosong lebih dari 30 menit adalah peristiwa sehari-hari walau menunggunya di jalan yang ramai. Tidak hanya di jalan raya, di bandara Soekarno Hatta pun, pada waktu-waktu tertentu antrian taksi sangat panjang. Udara pengap di dalam mobil karena bau rokok adalah situasi yang paling saya benci. Karena terlanjur sudah duduk, maka saya enggan untuk keluar mobil, kuatir tidak mendapat taksi lagi. Tidak hanya sekali, supir taksi yang saya tumpangi sengaja mencari jalur yang lebih jauh untuk mencapai tujuan. Saya tidak bisa menegur karena tidak tahu pasti mana jalur yang lebih pendek, hanya perasaan saja yang menyimpulkan supir taksi telah bertindak tidak jujur agar saya membayar lebih banyak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun