Informasi mengenai kepedulian terhadap lingkungan hingga sekarang masih berebut tempat dengan bentuk informasi yang lain. Misalnya mengenai politik pemerintahan, skandal artis, dan juga iklan penawaran produk. Hal ini disebabkan karena media mainstream yaitu surat kabar, radio, dan televisi memiliki keterbatasan. Mulai dari keterbatasan channel (TV), gelombang siaran (radio), dan juga ruang berita (surat kabar). Belum lagi tidak bisa dilupakan bahwa media juga merupakan sebuah institusi industri dengan kepentingan ideologisnya masing-masing (Sudibyo, 2004; hal 2).