Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Heroes Day, yang Mulia Obama, dan Mr President Heinz Fischer

10 November 2010   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44 183 0
Soerabaja 10 November 1945

pejoeang dan rakjat Indonesia bertempoer melawan pasoekan Inggris....

Setidaknya 6000 pejoeang dari Indonesia tewas dan 20.000 rakjat sipil mengungsi dari Soerabaja....Korban dari Pasoekan Inggris sekitar 600 orang...

Banyaknya pejoeang jang goegoer dan rakjat sipil jang menjadi korban pada 10 November kemoedian kita peringati menjadi Hari Pahlawan....

Jakarta , 10 November 2010

Kendaraan mulai diberlakukan sistem buka tutup di sekitar Bundaran HI,Jl Djuanda Depok, dan TMP Kalibata.

Seperti diberitakan oleh media massa , kemarin 9 November kedatangan 2 tamu negara berbeda,, Yang Mulia Obama (Berulang-ulang disebut SBY ketika pidato, sedikit jengah juga saya mendengarnya bukan karena saya anti Obama atau apapun, namun sebutan Mr President untuk Obama sudah cukup bagi saya) yang hadir sore sekitar 16.30 dengan pengawalan super duper ketat. Lalu juga ada Mr President Heinz Fischer ,Kepala Negara Austria yang datang pada pagi.

Memalukan ketika acara Press Conference acara resmi ketika SBY dan Heinz Fischer kemarin siang di Istana, bahkan ketika presiden Austria itu sudah ada di dalam istana, di luar pegawai istana masih sibuk mempersiapkan karpet merah untuk Yang Mulia Obama.

Belum lagi adegan alat penterjemah yang entah rusak dan yang pasti juga kurang, sehingga pada saat SBY sudah berbicara kepada wartawan, Heinz Fischer masih terlihat sibuk dengan alat penterjemahnya itu.

Berbeda sekali dengan Yang Mulia Obama, yang disambut sangat 180 derajat berbeda, (Bahkan Dino Patti Jalal pun harus menarik narikl istrinya yang menghalangi kamera obama) mulai dari penyambutan di bandara,istana, sampai Jamuan makan malam layaknya pesta di sebuah kerajaan.

Pertanyaan saya ,, dimana Mr President Heinz Fischer saat itu>????

Memaknai Heroes Day

Sungguh ironi bagi saya ketika melihat jamuan makan malam yang begitu wah bila dibandingkan dengan keadaan pengungsi merapi , akan lebih indah memang bila Mr Barrack Obama sempat mengunjungi pengungsi di Barrack Merapi.Sampai saat ini status merapi masih awas, dan masih menyemburkan awan panas walau intensitasnya sedikit berkurang. Rakyat Indonesia dari berbagai daerah baik yang dikoordinir maupun tidak berbondong bondong ikut membantu meringankan beban korban musibah merapi ataupun mentawai, yang saya cermati disini ialah keberanian para relawan mempertaruhkan nyawa mereka di tengah situasi alam yang tak menentu. mereka tidak hanya mengorbankan waktunya ,tenaganya bahkan harus mengorbankan nyawanya di tengah kemelut bencana. Mereka-mereka itulah yang sangat layak disebut pahlawan walau mereka pun tak pernah memikirkannya , dibanding wacana di negri ini tentang gelar,status, atau apapun buat beberapa tokoh yang ramai membicarakan gelar pahlawan. Seorang pahlawan sejati tidak pernah mengharapkan adanya sebuah gelar pahlawan, pahlawan sejati tidak membutuhkan pengakuan, pahlawan sejati akan terus berjuang walau tanpa pemberitaan dan tanpa gelar sekalipun.

Salam

* Salut dengan pengorbanan rekan-rekan relawan yang berjuang meringankan dan terjun ke lokasi bencana tanpa pamrih sedikitpun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun