Sewaktu masuk ke dalam service center, saya membaca tulisan kalau per tanggal 24 Mei 2010 Sony Ericsson disini sudah tidak menerima pelayanan service lagi. Untuk melakukan service disuruh menelepon ke service center di Jakarta dengan nomor pelayanan 021 2701388. Sedangkan yang sudah melakukan service sebelum tanggal 24 Mei masih dapat mengambil ponselnya.
Sembari menunggu ponsel saya diambil, ada seorang ibu datang untuk melakukan service. Namun ditolak mentah-mentah sama customer servicenya dengan tidak ada solusi bagaimana baiknya. Si ibu baru membeli ponsel tersebut beberapa hari tapi mengalami kerusakan. Oleh si CS tadi hanya bilang bawa ke tempat pembelian (counter) minta mereka perbaikin. Dan masih kukuh suruh si ibu telepon sendiri ke nomor pelayanan.
Si ibu marah-marah.
Saya juga tidak dapat bilang apa-apa lagi.
Saya coba tanya sama customer servicenya kenapa tidak ada service center Sony Ericsson di Palembang. Kata mereka, tidak ada kerjasama lagi dari pihak SE dengan pihak mereka (Selular Shop). Jadi, kalau sekarang konsumen mau membeli ponsel Sony Ericsson akan membawa kemana kalau terjadi kerusakan? Jawabnya ke nomor pelayanan tadi.
Kalau saya simpulkan, untuk sementara di-pending dulu untuk membeli ponsel Sony Ericsson selama belum ada service center di Palembang. Padahal perilaku konsumen membeli sesuatu, hal pertama yang dicari adalah kemudahan dalam service center. Sama kayak BlackBerry, di Palembang belum ada service centernya. Teman saya harus menunggu sampai 1 bulan lebih untuk di service di Jakarta.
Apa Palembang masih belum dilirik sama investor ya?