Pemikiran Nietzsche tentang agama di era modern adalah bahwa kritiknya terhadap agama, khususnya agama Kristen, memberikan landasan penting untuk memahami transformasi nilai dan keyakinan di dunia saat ini. Nietzsche melihat agama tradisional sebagai penghalang bagi manusia untuk mencapai potensi tertingginya karena agama sering mempromosikan nilai-nilai ketundukan, rasa bersalah, dan pengorbanan diri yang ia sebut sebagai "moralitas budak." Dalam konteks modern, pandangan ini tetap relevan karena agama tradisional sering kali berjuang untuk tetap relevan di tengah sekularisasi dan globalisasi.
Namun, meskipun Nietzsche mengkritik agama, ia tidak serta-merta mendorong kehampaan spiritual. Sebaliknya, ia menekankan perlunya menggantikan nilai-nilai lama yang sudah tidak efektif dengan nilai-nilai baru yang lebih otentik dan membebaskan. Hal ini menantang masyarakat modern untuk keluar dari ketergantungan pada dogma dan mencari makna hidup secara personal, melalui kreativitas, keberanian, dan kebebasan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL