Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Membaca dan Menulis sampai Tua

16 Maret 2023   15:40 Diperbarui: 16 Maret 2023   15:44 310 25
Sejak usia sekolah saya hobi membaca dan menulis. Bahkan ketika masih SD saya sudah berlangganan sebuah majalah pelajar, yang saya baca setiap hari setelah waktu belajar.

Membaca puisi pun saya suka. Karya-karya sastrawan lama dan baru saya lahap. Hanya saja saya baru bisa menjuarai lomba baca puisi antar pelajar tingkat kecamatan. Sampai tingkat kabupaten mentok karena saingan bagus-bagus semua yang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan.

Untuk menulis saya tekuni ketika SMP. Meskipun sebatas menulis puisi, cerpen, dan diary.

Saat SMA saya aktif mengurusi majalah dinding (Mading). Dan sering menulis puisi atau cerpen. Beberapa kali juga kirim-kirim artikel ke media cetak.

Setelah berumahtangga hobi membaca nggak bisa ditinggalkan. Saya baca buku apa saja. Cerita fiksi dan non-fiksi saya nikmati. Dari tulisan  yang ringan-ringan sampai karya ilmiah berbobot saya baca.

Terkadang saya menulis untuk dikirimkan ke majalah hiburan. Meskipun honornya tidak seberapa, saya sangat senang dan merasa bangga jika artikel saya dimuat.

Memasuki usia lima puluh tahun, saya justru semakin aktif menulis. Dan semakin banyak membaca tulisan-tulisan orang lain.

Beberapa platform blog saya ikuti. Dengan membaca hasil karya orang lain saya ibaratkan tengah menjelajah dunia. Berkelana setiap hari mencari tau seisi dunia.

Karena membaca, saya jadi tau informasi perkembangan politik dalam negeri dan luar negeri. Juga seputar perekonomian, dunia olahraga, karya sastra, kuliner, destinasi wisata, tempat-tempat bersejarah, agama, dan lain-lain.

Membaca bagi saya adalah makanan pokok sehari-hari. Tiada hari tanpa membaca. Saya selalu meluangkan waktu untuk membaca, baik membaca buku langsung koleksi pribadi maupun tulisan-tulisan di platform blog atau media lain.

Dengan membaca, pikiran lebih terbuka. Otak bekerja maksimal. Tanpa membaca dunia sepi. Dari membaca semua informasi terserap, dan bisa dijadikan bahan referensi tulisan.

Bagaimana mungkin saya bisa menulis tanpa membaca. Terlebih di zaman sekarang  pembaca akan tertarik pada berita-berita yang sedang viral. Kalau tidak mengikuti berita dengan membaca, tulisan kita pun nggak nyambung. Dan kurang dilirik pembaca. Meskipun ada sebagian orang yang hanya mau menulis, apa saja ditulis, tanpa menghiraukan dibaca orang lain atau tidak.

Semangat menekuni dunia literasi saya masih membara meskipun sudah tua dan memiliki dua cucu. Di sela-sela aktivitas rutin sehari-hari saya sempatkan untuk menulis. Menulis apa saja, apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan.

Dari kegiatan menulis saya tinggalkan jejak pada beberapa buku antologi. Apa yang saya ketahui dan saya rasakan berharap bisa menginspirasi pembaca, melalui tulisan. Saya hanya niat berbagi, bukan menggurui.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun