Tak seperti dulu, menulis melalui mesin ketik yang cukup berisik di keheningan malam. Kadang berhamburan remasan kertas-kertas ketika tulisan salah dan kembali berganti lembaran kertas baru. Hingga menjelang pagi suara taktik-taktik masih menemaniku. Dan kepalan kertas hasil remasanpun semakin berceceran di lantai.
Dengan kesabaran, jadilah sebuah tulisan yang siap kukirimkan pada salah satu media cetak. Eh, menunggu lama tak juga dimuat dalam koran terkenal pada zamannya. Kucoba dan terus mencoba menulis.
KEMBALI KE ARTIKEL