Masih banyak dokter dan perawat di fasilitas pelayanan primer di Indonesia yang melakukan edukasi anti kopi untuk pasien-pasien penderita hipertensi. Edukasi ini diteruskan oleh setiap pasien ke keluarganya, hingga menjadi suatu 'pengetahuan umum' di kalangan awam bahwa kopi dapat meningkatkan tekanan darah. Sekitar 70 tahun yang lalu marak penelitian kedokteran(1) yang menunjukkan bahwa kafein yang terkandung dalam kopi, memiliki efek yang kuat terhadap katekolamin plasma dan renin. Aktivitas kafein ini menyebabkan dominansi simpatik yang akhirnya menyebabkan peminumnya merasa berdebar, lebih aktif, dan juga meningkatkan tekanan darah.
KEMBALI KE ARTIKEL