Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Empat Windu

21 Januari 2023   23:11 Diperbarui: 21 Januari 2023   23:12 144 0
Aku terdiam di sepinya malam. Kubiarkan diriku larut dalam keheningan. Sesak di dada memang sudah mereda, tetapi lintasan masa lalu tak juga beranjak dari kepalaku. Ketika kita hendak dipersatukan. Saat di mana aku hanya bisa menerima. Bukan tidak ada penolakan, tetapi lebih tepatnya aku terpaksa harus menerima kenyataan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun