Selamat malam semua……..berita mengejutkan muncul dari Klub sepakbola kebangaan ibu kota Jakarta yaitu Persija Jakarta atau lebih dikenal dengan julukan “Macan Kemayoran” yang kembali diterpa isu penunggakan gaji pemainya selama dua bulan sehingga pada akhirnya membuat BOPI menagih kembali janji/komitmen dari PT Liga Indonesia terkait permasalahan ini.
Hal ini terkait penungakan gaji ini pertama kali diungkapkan oleh dua punggawa tim ibukota ini yaitu, Alan Aciar dan Andro Levandy yang mengakui gajinya selama 2 bulan belum dilunasi dan begitu juga hal yang sama disampaikan oleh Stefano Lilipaly yang mengatakan "Nasib saya juga sama (belum digaji 2 bulan)," kata Stefano dan menambahkan "Tak bagus untuk pemain, suporter, dan Persija sendiri. Kami berlatih dan bermain dengan setengah hati. Sebenarnya, tak pantas dibahas dengan media. Ini masalah internal klub. Saya hanya berharap manajemen bisa memenuhi kewajiban ke kami," ujar Stefano sembari menjelaskan bahwa semua itu dijanjikan akan dilunasi tgl 20 maret mendatang.
Yang menarik dengan kejadian diatas adalah tanggapan dari PT Liga sebagai pihak penyelengara Liga yang bukannya menghawatirkan kejadian ini malah justru mengatakan bisa memaklumi kesulitan pembayaran gaji di tubuh Persija Itu, karena ini merupakan bukti nyata dari akibat mundurnya jadwal kick off ISL 2015 lalu, seperti yang disampaikan CEO PT Liga Djoko Driyono "Ini salah satu bukti yang bisa dilihat secara nyata," kata Joko serta menambahkan "Saya tahu ada beberapa klub yang mengalami kesulitan karena kick off ISL diundur mereka melakukan koreksi komersial dengan beberapa pihak. Ini situasi yang tak mudah," sambungnya yang tentu saja ini sekaligus menjadi sebuah alasan yang paling sempurna bagi PT Liga untuk menyudutkan posisi BOPI dan Menpora.
Padahal kalau kita mau jujur dan urut kebelakang perihal penuggakan gaji pemain persija ini (Januari+Februari) sesuai dengan pengakuan dari pemainnya namun belakangan hal itu dibantah oleh wakil presiden Persija Asher Siregar yang mengatakan "Bukan dua bulan, hanya bulan Februari. Sebab, ada perubahan kontrak menyusul pemunduran jadwal LSI.Dalam waktu dekat akan kita selesaikan," ungkap Asher….he….he….
Entahlah mana yang benar, kalau memang mau dikaitkan dengan alasan penundaan liga yang awalnya dimundurkan menjadi tgl 04 Maret sesuai ajuan BOPI dan Menpora yang sesunguhnya kalau dihitung hanya 12 Hari saja (20/28 s/d 04 Maret) dan itupun ternyata hasilnya menurut BOPI masih belum sesuai dengan permintaan artinya masih terdapat klub yang belum memberikan data sesuai yang diminta, dan kalaupun ada dikatakan lebih terkesan “asal ada laporan” ? tentu pertanyaanya adalah apakah sebegitu berdampaknya 8 hari kerja (20-28) untuk perhitungan gaji di bulan Februari itu ? dan bagai mana dengan gaji Januari apakah bulan Januari tidak termasuk dalam perhitungan gaji ? karena seperti kita ketahui rencana awal jadwal dari Liga ISL 2015 ini Kick Off nya kan adalah awal Februari lalu (1/2) tentu logikanya tim atau klub peserta Liga sudah mempersiapkan diri sejak Januari atau bahkan mungkin ada yang jauh sebelumnya.
Dan kalau mau ditelaah lebih mendalam lagi bukankah justru yang lebih berdampak luas adalah dimundurkannya kembali Jadwal Liga susulan yang diajukan PT Liga menjadi tgl 04 April (30 hari Kerja) yang konon katanya telah diputuskan/kesepakatan dengan berbagai pertimbangan antara PT Liga dan Klub, yang tentu saja tertjadi kekosongan yang panjang dari kompetisi dan jelas ini menjadi tangung jawab PT. Liga sebagai penyelenggara terhadap segala akibat yang akan menimpa klub peserta kompetisi ISL 2015 ini.
Sementara terkait dengan kejadian ini BOPI menaggapinya dengan hati-hati dan serius menyanpaikan "Kami lagi melakukan verifikasi kalau memang masalah gaji masih jadi masalah ya kami ingin meminta komiten dari PT Liga. Jangan sampai terjadi maslah yang sama lagi," dan "Kami akan coba kroscek dengan APPI yang pasti kami sudah bikin komitmen dengan PT Liga jadi kalau ada kejadian seperti ini perlu kami periksa lagi." kata Heru Nugroho Sekjen BOPI, serta menambahakn "Bila perlu nanti komunikasikan lagi dengan PT Liga kembali seandainya memang benar terjadi, kami akan memberikan jangka waktu kepada klub untuk memenuhi semua tunggakan gaji. kalau memang tidak bisa mungkin saja rekomendaisi kompetisi akan kami cabut kembali. Karena itu perlu meminta komitmen dari PT Liga."
Jadi kalau melihat tulisan diatas jelas terlihat ada perbedaan penilaian antara Sekjen PSSI merangkap CEO PT Liga ini dimana sepertinya beranggapan tidak perlu lagi melakukan verifikasi ulang terhadap sisi financial atau keuangan dari Persija ini, bahkan malah justru sebaliknya bisa memakluminya seakan masuk kedalam pusaran kesulitan yang dialami manajemen Persija tersebut, nah…… disinilah problematik kesulitan yang dialami Djoko Dryono yang harus memposisikan dirinya dimana disatu sisi harus bertindak sebagai CEO PT Liga berpihak atas kepentingan klub dan disisi lainnya sebagai Sekjen PSSI yang seharus bertindak menjaga kelayakan sebuah klub peserta kompetisi liga demi kelangsungan hidup dari klub tersebut dalam keikutsertaannya dalam berkompetisi liga resmi yang dinaunginya.
Khususnya terkait dengan keberadaan Persija Jakarta yang memang kalau kita ikuti dari pemberitaan yang ada, mulai dari hingar-binggar dalam hal pembelian pemain bintang begitu juga dengan pemberitaan berdatangannya sponsor yang akan mendukung keberadaan Persija dalam menjalani liga kompetisi musim 2015 ini, yang ternyata sampai saat ini dari sekian banyak penjajakan yang dilakukan dengan pihak sponsor itu hanya baru ada satu perusahaan yang secara resmi sebagai sponsor Persija yaitu Perusahaan retail Colombia yang menjadi co-sponsor Persija musim depan,.begitu juga dengan rencana kepemilikan baru dengan masuknya Pemprov DKI sebagai Investor melalui PT Jakpro yang akan melakukan pembelian saham mayoritas Persija yang ternyata juga belum terjadi kesepakatan dikarenakan dalam proses auditing yang dijalani diketahui bahwasanya manajemen Persija ternyata masih berutang sebesar Rp 76 miliar, yang pada akhirnya membuat Pemprov DKI mengkaji ulang lagi tahapan pengambilalihan saham Persija tersebut……..
Sebagai penutup tulisan ini tentu pertanyaanya apakah dengan melihat kondisi terkini Persija ini, masih layakah Persija mengusung target juara ? atau bahkan mungkin harus merevisinya ? padahal Persija pada awal tahun sempat menanjak tapi belakangan malah menurun drastis yang ditengarai penyebabnya adalah karena terjadinya penungakan gaji ini sementara disi lain perkembangan positif justru ditunjukkan sejumlah tim pesaingnya, seperti Persipura Jayapura, Arema Cronus, dan Sriwijaya FC, serta juara bertahan Persib Bandung…..selamat menikmati
Borneo 13 Maret 2015
Salam Olah Raga