Selamat siang semua ……. Kita boleh bersukur dengan apa yang dilakukan PSSI terkait dengan keseriusannya mengungkap kasus sepak bola gajah yang terjadi pada laga 8 besar Divisi Utama 2014 antara PSS Sleman vs PSIS Semarang beberapa waktu lalu, hal itu dibuktikan dengan apa yang disampaikan Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Pandjaitan yang menyebutkan bahwa ada mafia dan pengaturan skor (match fixing) di balik insiden memalukan itu ”Pokoknya hari ini belum ada keputusan. Kami masih menuntaskan salinannya. Sementara lanjutan perkaranya akan semakin serius,” jelas Hinca Pandjaitan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2014) dan menambahkan “Pemain saja sudah banyak, satu klub ada 11 pemain. Kalau dua klub itu berarti 22 orang. Itu belum sama perangkat pertandingan dan lain-lain. Yang jelas match fixing ada, mafia ada, apa hasilnya tunggulah,” ujarnya yakin.
Tentu untuk keseriusan ini perlu kita berikan apresiasi karena hanya dengan cara itulah PSSI bisa menjelaskan kasus ini sejelas-jelasnya kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA), agar Indonesia tidak dijatuhi sanksi atas kejadian yang memalukan itu.
Memang seperti yang pernah diberitakan bahwa FIFA dan AFC telah mendesak PSSI untuk segera menuntaskan penyelidikan mengenai kasus sepak bola gajah ini seperti yang disampaikan ketua Komdis PSSI “Seperti yang sudah saya katakan, pertandingan PSS dan PSIS ini tidak hanya mencederai sepakbola saja, tapi juga FIFA. Untuk itu, kami sangat serius untuk memberantas hal ini dan akan melaporkan segala perkembangannya kepada FIFA,” pungkasnya.
Dengan sudah dipastikannya bahwa terjadinya pengaturan hasil pertandingan pada sepakbola Gajah antara PSIS Semarang Vs PSS Sleman kemaren, maka PSSI melalui Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan juga sudah memastikan akan menjatuhkan hukuman skors seumur hidup kepada orang-orang yang paling bertanggung jawab atas laga yang memalukan itu.
Sampai dengan saat ini pemeriksaan klub sudah selesai dan akan berlanjut kepada penyelidikan untuk mencari aktor intelektualnya, antara lain pemain, pelatih, manajer, dan petugas pertandingan karena kemungkinan adanya keterlibatan perangkat pertandingan sangat jelas pada laga dagelan PSIS melawan PSS itu, seperti yang di sampaikan ketua komisis disiplin PSSI ”Coba kalian cermati, untuk apa memberikan tambahan waktu dua menit untuk pertandingan yang kedua timnya ingin kalah,” ungkapnya.
Dan yang menarik lagi hukuman sanksi diskualifikasi yang sudah dijatuhkan komisi displin PSSI bagi kedua pelaku sepakbola gajah itu, konon kabarnya masih akan ada penambahan hukuman dimana diberitakan Komdis akan memberikan rekomendasi kepada Kongres Tahunan PSSI untuk mengeluarkan PSS dan PSIS dari keanggortaan PSSI karena menurut PSSI hal ini merupakan petunjuk dari badan tertinggi sepak bola dunia FIFA dan itu semua sudah tertuang dalam 30 poin keputusan sanksi terhadap PSS Sleman dan PSIS Semarang.